walau ada grogi, takut dan resah, tapi rasa harupun tercipta.
Saat langkah dimajukan dua langkah lebih depan dari mereka,
otakpun mulai bekerja ekstra memikirkan gerakan, aba aba dan perkataan tentang apa.
Ternyata kepanikan begitu kuat terasa,
sehingga ada aba-aba dan perkataan yang salah,
sampai diulangi satu kali baru berjalan sesuai apa adanya.
Mau majukah, mau mundurkah semua terserah pemilik diri,
karena ia lebih tau bagaimana ia, bagaimana kenyamanannya.
Perubahan-perubahan besar tak selalu terjadi karena kita,
perubahan juga terjadi oleh situasi keadaan dan disaat itu terjadi
kesempatan.
Kesempatan bagi pemilik diri apa tetap pada apa yang ada atau
bergerak melakukan perubahan.
Tentu saja perubahan yang terjadi akibat keadaan bisa menjadi perubahan yang baik dan bisa juga buruk.
Tentu saja perubahan yang terjadi akibat keadaan bisa menjadi perubahan yang baik dan bisa juga buruk.
Baik buruk biasanya itu tergantung pola pikir pemilik diri,
terkadang perubahan yang baik terpikir tidak baik,
sehingga pemilik diri enggan melakukan perubahan, terkadang juga
sebaliknya.
Padahal itu adalah sebuah kesempatan, kesempatan yang apabila
dilakukan akan memberi pengalaman yang jarang bisa dirasakan.
Lagi-lagi dalam hidup selalu ada pilihan. Mau Maju atau Mundurkah?